Nasabah BMT Surya Mulki Sulaiman Demo di Kantor Dinkop Pekalongan, Tuntut Dana Rp 300 Juta Dikembalikan

Pekalongan Media, Kajen - Belasan nasabah BMT Surya Mulki Sulaiman di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja (Dinkop UKM dan Naker) Kabupaten Pekalongan, Selasa (5/8/2025). Mereka menuntut pencairan dana simpanan yang belum dikembalikan oleh pihak koperasi.

Menurut perwakilan nasabah, Yuli Suryani, dana nasabah yang belum dikembalikan mencapai total Rp 300 juta. Ia menegaskan, jika dalam satu bulan tidak ada kepastian pencairan, para nasabah akan menempuh jalur hukum.

Baca Juga : PT Panamtex Mangkir Lagi! Buruh Makin Geram, Gaji Nunggak & BPJS 23 Bulan Tak Bayar

“Kami beri waktu satu bulan. Kalau belum cair juga, kami akan lapor secara hukum,” ujarnya.

Yuli mengungkapkan bahwa BMT mulai bermasalah sejak Lebaran 2025, saat pembagian hasil usaha (safitri) tidak kunjung dicairkan.

Diduga, dana nasabah digunakan untuk biaya operasional kantor dan gaji pegawai, yang menyebabkan macetnya simpanan.

Aksi ini diterima langsung oleh Plt Kepala Dinkop UKM dan Naker, Argo Yudho Kismoyoso, bersama Manajer BMT Surya Mulki Sulaiman, Ulul Albab.

Dalam mediasi, Ulul mengakui adanya kesalahan manajemen keuangan.

“Memang ada salah pengelolaan. Dana hasil usaha tidak bisa dibagikan tepat waktu,” katanya.

Ulul menyebutkan, total dana nasabah di BMT mencapai sekitar Rp 600 juta, dari sekitar 100 orang. Dari jumlah itu, Rp 300 juta merupakan safitri milik nasabah yang ikut aksi.

Baca Juga : Refleksi Perjuangan di Tengah Bayang-Bayang UU Cipta Kerja

Pihaknya menyanggupi pengembalian dana tersebut dalam waktu maksimal satu bulan.

“Saya juga punya pinjaman di BMT, tapi tabungan saya juga ada. Jadi imbang,” tambah Ulul.

Para nasabah berharap ada perhatian dari Pemkab Pekalongan dan DPRD agar kasus ini mendapat solusi konkret.

“Kami tidak ingin uang kami hilang begitu saja. Ini hasil jerih payah,” tutur Siti Murohmah, salah satu nasabah dengan simpanan Rp 12 juta yang belum cair.

Penulis : Marwan Hamid - Editor : Pratiwi