Sambut Hari Santri, Pemkab Pekalongan Gelar Kegiatan Ngaji Bandongan

Pekalongan Media, Kajen - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mengadakan kegiatan Ngaji Bandongan pembacaan Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Santri di Aula Lantai I Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/10/2025).
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, yang mewakili Bupati Pekalongan, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri tidak sekadar menjadi seremoni tahunan. Momentum ini, katanya, harus dimaknai sebagai ajang memperkuat nilai perjuangan, keteladanan, dan karakter kesantrian dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan daerah.
Baca Juga : Ribuan Warga Padati “Pekalongan Bersholawat”, Bupati Fadia Ajak Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
“Masih banyak pekerjaan rumah bagi kita semua, bagaimana nilai-nilai perjuangan santri bisa benar-benar diinternalisasikan dalam tata kelola pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat,” ujar Yulian Akbar.
Sekda juga menyinggung keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren yang telah dimiliki Kabupaten Pekalongan. Namun, menurutnya, implementasi regulasi tersebut perlu diperkuat agar manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh kalangan santri dan lembaga pesantren.
“Saat ini jumlah pesantren di Kabupaten Pekalongan mencapai sekitar 130. Pemerintah daerah harus benar-benar hadir dan memastikan bahwa Perda Pesantren tidak hanya berhenti di atas kertas, tapi diwujudkan dalam kebijakan nyata,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebutan “Kota Santri” bagi Kabupaten Pekalongan harus dibuktikan melalui tindakan nyata, bukan sekadar slogan. “Nama besar itu membawa tanggung jawab besar. Pemerintah bersama para kiai dan tokoh masyarakat harus bersinergi menghadirkan nilai-nilai kesantrian dalam kebijakan publik,” tegas Akbar.
Sementara itu, KH. Alif Wasnadi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan atas terselenggaranya kegiatan keagamaan tersebut.
Baca Juga : Pekalongan Gelar MTQ 2025, Sekda: Mari Hidupkan Semangat Kota Santri
“Ngaji Bandongan Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim memiliki makna spiritual yang mendalam, apalagi digelar dalam momentum Hari Santri. Ini sekaligus menjadi pengingat perjuangan para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan,” tutur KH. Alif.
Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya memperkaya wawasan keilmuan, tetapi juga memperkokoh semangat perjuangan dan pengabdian santri di tengah tantangan zaman modern.
Melalui kegiatan Ngaji Bandongan Hari Santri Nasional 2025, Pemkab Pekalongan berharap semangat juang, keteladanan, dan nilai-nilai religius para santri terus hidup di tengah masyarakat, serta menjadi landasan moral dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan berjiwa kebangsaan.
Belum ada Komentar
Posting Komentar