Dari 98 hanya 25 Hektar Sawah di Desa Kayugeritan Kabupaten Pekalongan yang Diolah Karena Kekeringan

 

desa kayugeritan karanganyar kabupaten pekalongan

KARANGANYAR, Pekalongan Media.com - Sejumlah 98 hektar sawah di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karananyar Kabupaten Pekalongan, hanya sekitar 25 hektar yang ditanami padi. Para Petani enggan mengolah sawahnya karena kekeringan akibat kemarau panjang saat ini.

"Dari 25 hektar sawah yang ditanami padi ini semuanya gagal panen karena kekeringan. Tanah sawah sampai meletek semua," kata Puji Purwanto 43 tahun, petani dari Desa Kayugeritan, Kamis, 2 November 2023.

Berita Lain : Kasus Kekerasan Terhadap Anak SD di Sragi, Dindik Kabupaten Pekalongan Lakukan Pendekatan Psikologis

Diungkapkan oleh Puji, sebetulnya untuk wilayah Karanganyar dan Wonopringgo masih bisa mengandalkan irigasi, akan tetapi dari bulan Agustus sampai September ada proyek irigasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar sehingga irigasi tersebut dikeringan total.

"Pengeringan total ini dampaknya luar biasa bagi para petani. Sudah dilanda kemarau panjang dengan efek el nino eh irigasi ada pengeringan total selama dua bulan itu," ungkapnya.

Berita Lain : Fadia Arafiq Rencanakan Kegiatan Sholawat Bersama Sebulan Sekali Disetiap Kecamatan

Para petani yang mengandalkan pasokan air dari irigasi yang tengah dibangun itu sama sekali tidak bisa mengolah sawah karena air sama sekali tidak ada.Imbasnya, seluruh pekerja di sektor pertanian, seperti buruh macul, buruh nandur, buruh matun, tukang traktor dan lainnya sama sekali tidak bekerja.

" Buruh macul sekarang 70 ribu lepas sampai waktu Zuhur, buruh tandur 25 ribu, jam setengah sepuluh sudah selesai. Sewa traktor 400 ribu seiring. Semuanya ndak dapat uang karena kekeringan," ujar dia.

Masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian sempat mengeluh dan berdasar informasi dari pegawai pengairan jika irigasi akan dialiri meskipun tidak penuh, namun ternyata itu hanya omong kosong belaka.

Berita Lain : Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Mengungkapkan Rencana Relokasi Kantor Kecamatan Wiradesa

"Informasi yang kami dapat, air akan lancar empat hari sekali makanya kami berani menanam padi. Eh ternyata itu tidak terlaksana. Irigasi tetap mengering. Tanaman padi yang kami tanam pun dipastikan gagal panen. " ucapnya.

Berita Pekalongan Media juga ada di Google News

Kalaupun ada tanaman padi tumbuh sampai panen, sebagian besar akan mengalami puso atau bulir padi tidak ada isinya dan hal itu akan membuat kerugian sekitar Rp. 8 juta.

Reporter : Marwan Hamid | Editor : Tiwi

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Terima Kasih telah berkunjung ke Pekalongan Media.com, kantor berita Pekalongan. Silahkan tinggalkan komentar anda terkait artikel maupun berita yang baru saja dibaca. Redaksi kami menerima kiriman berita, artikel atau informasi lainnya. Silahkan hubungi kontak kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

iklan pekalongan media