Gethuk Lindri di Ambokembang Pekalongan, Cermin Kedermawanan dan Keharmonisan Masyarakat

 

penulis mahasiswa UIN Gusdur

Penulis : Mailin Titi Hafsari 
Mahasiswa UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan 

Pekalongan MediaCinta tanah air merupakan nilai yang penting bagi setiap warga negara Indonesia dan dapat di ungkapkan melalui berbagai cara termasuk pelestarian dan pengharagaan terhadap tradisi lokal. Salah satu contohnya adalah tradisi Gethuk Lindri di Ambokembang Pekalongan. 

Pekalongan merupakan kota yang kaya akan budaya dan sejarah, serta memiliki banyak tradisi yang dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga,tetapi juga memiliki nilai-nilai kebersamaan dan kearifan local serta dapat mencerminkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air Indonesia.

Tradisi Gethuk Lindri adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di desa Ambokembang Pekalongan yang dibuat dalam rangka memperingati syawalan. Gethuk sendiri
adalah makanan yang terbuat dari singkong yang dihaluskan. 
Lindri merupakan tali pengikat gethuk yang terbuat dari anyaman daun kelapa. 

Masyarakat desa Ambokembang secara bersama-sama membuat dan membagikan Gethuk Lindri kepada masyarakat setempat tujuannya yaitu untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal yang telah ada sejak lama. Dengan menghidupkan kembali tradisi ini setiap tahun, masyarakat Ambokembang menunjukkan kecintaan mereka terhadap akar budaya dan tradisi nenek moyang mereka. 

Proses pembuatanya yaitu dengan melibatkan partisipasi semua lapisan masyarakat desa Ambokembang tanpa memandang perbedaan sosial, ekonomi, atau agama. Hal ini menjadi simbol persatuan dan keharmonisan masyarakat,serta mengingatkan kita akan semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur dalam budaya Indonesia. 


Tradisi ini juga mencerminkan solidaritas dan kedermawanan. Dalam membagikan Gethuk Lindri kepada masyarakat setempat, masyarakat tersebut tidak hanya menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan sesama warga.

Tradisi Gethuk Lindri memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat desa Ambokembang Pekalongan. Selain memperkaya kehidupan budaya lokal, tradisi ini juga memperkuat identitas dan kebanggaan terhadap tanah air. Melalui Gethuk Lindri, nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan gotong royong terus diperkuat. 

Gethuk dalam tradisi ini melambangkan kerukunan dan kebersamaan antara warga Pekalongan yang beragam. Meskipun terbuat dari bahan yang sama, yaitu ketela pohon, namun gethuk memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, mencerminkan keberagaman dalam kehidupan masyarakat. 

Sementara itu, lindri sebagai pengikat gethuk melambangkan persatuan dan kekompakan yang diperlukan dalam mempertahankan tanah air. Tradisi Gethuk Lindri bukan hanya sekadar aktivitas budaya yang dilakukan secara turun temurun, tetapi juga merupakan warisan kebanggaan bagi masyarakat desa Amokembang Pekalongan. Dengan menjaga dan mengembangkan tradisi ini, generasi muda di desa Ambokembang Pekalongan dapat belajar tentang cinta tanah air dan nilai-nilai kebersamaan.

Kesimpulannya, tradisi Gethuk Lindri di Ambokembang Pekalongan adalah sebuah ungkapan cinta yang mendalam terhadap tanah air. Melalui pembuatan dan pembagian Gethuk Lindri, masyarakat tersebut menunjukkan kebersamaan, keharmonisan, semangat gotong royong, dan kegembiraan dalam memperingati perayaan nasional. 

Tradisi ini juga mengajarkan nilai-nilai kecintaan terhadap tanah air kepada generasi muda, melestarikan budaya dan tradisi sebagai identitas bangsa, serta memperkuat persatuan dan kesatuan. Dengan demikian, tradisi Gethuk Lindri menjadi simbol yang kuat dalam mengekspresikan cinta tanah air melalui kegiatan yang menyatukan masyarakat desa Ambokembang Pekalongan.

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Terima Kasih telah berkunjung ke Pekalongan Media.com, kantor berita Pekalongan. Silahkan tinggalkan komentar anda terkait artikel maupun berita yang baru saja dibaca. Redaksi kami menerima kiriman berita, artikel atau informasi lainnya. Silahkan hubungi kontak kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

iklan pekalongan media