89.500 Bibit Mangrove Ditanam, Wujud Kolaborasi Jaga Lingkungan di Pekalongan
Pekalongan Media, Wonokerto -Gerakan Mageri Segoro Tahap II di Kabupaten Pekalongan menjadi bukti kuatnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Sebanyak 89.500 bibit mangrove jenis Rhizophora ditanam serentak di enam desa pesisir Kecamatan Wonokerto, pada Rabu (15/10/2025).
Penanaman dilakukan di Desa Mulyorejo, Jeruksari, Pecakaran, Api-api, Semut, dan Wonokerto Kulon. Setiap desa mendapat jatah antara 10 ribu hingga 17 ribu bibit yang dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat, ASN, pelajar, dan komunitas lingkungan.
Baca Juga : Pemkab Pekalongan Perkuat Komitmen Jaga Ekosistem Pesisir Lewat Program Mageri Segoro
Kepala Dinas Perkim LH Kabupaten Pekalongan, Muhammad Abduh Gazali, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif melalui dukungan APBD 2025, dana CSR, serta bantuan bibit dari berbagai lembaga yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Program Mageri Segoro menjadi wadah sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam memperkuat kawasan pesisir. Semangat gotong royong inilah yang menjadi kunci keberhasilan gerakan ini,” jelas Abduh.
Baca Juga : Peringati Hari Lingkungan, Pemkab Pekalongan Tanam 2.500 Pohon Mangrove dan Bersih Pantai
Sementara itu, Wakil Bupati Pekalongan Sukirman berharap agar kegiatan tersebut tidak berhenti pada seremonial penanaman semata. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program dengan pengawasan dan perawatan pohon mangrove.
“Mageri Segoro bukan hanya menanam, tetapi juga menjaga. Ini adalah tanggung jawab bersama agar pesisir kita tetap lestari dan masyarakat pesisir mendapatkan manfaat ekonomi maupun sosialnya,” ungkapnya.
Kegiatan penanaman serentak ini juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Pekalongan, jajaran TNI dan Polri, Sekda Kabupaten Pekalongan, TP PKK, pelaku usaha, pelajar, dan masyarakat pesisir.
Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan pesisir sebagai benteng alami dari abrasi dan intrusi air laut, serta memperkuat ketahanan wilayah terhadap dampak perubahan iklim.
Penulis : Nuke - Editor : Marwan Hamid
Belum ada Komentar
Posting Komentar